Siapa disini yang nggak kenal kebab, makanan populer asal Turki? Sejak lalu bisnis kebab Baba Rafi menjadi perbincangan di Indonesia karena telah mencapai go internasional.
Bisnis yang di bangun oleh Hendy Setiono pada 2003 lalu, kini telah membuka 1.300 outlet di sepuluh negara.
Walaupun dunia sedang dihadapi pandemi COVID-19 sejak awal tahun 2020 lalu, bisnis Baba Rafi ini masih menjadi top kebab populer di Indonesia.
Bagaimana nggak? Kebab yang bisa Juragan temui di berbagai tempat di Indonesia ini sangatlah enak dan membuat kenyang perut.
Penasaran dengan awal kisah perjuangan Hendy Setiono membangun bisnis Baba Rafi? Yuk, simak pembahasan selengkapnya.
Kisah Sukses Bisnis Kebab Baba Rafi
“Every problem is a gift, without a problem we would not grow” – Anthony Robbins.
Ya, itulah yang dialami oleh founder Baba Rafi pada awal merintis bisnisnya, ia pernah mengalami kegagalan, bahkan hampir bangkrut karena suatu hal.
Tetapi karena kerja keras dan ketekunannya, Hendy membuktikan bahwa dibalik kegagalan pasti ada keberhasilan.
1. Berawal dari Rasa Penasaran
Berawal dari rasa penasaran terhadap kebab ketika ia berada di Qatar untuk mengunjungi sang Ayah yang sedang bekerja.
Saat itu ia sedang berjalan-jalan dan melihat berbagai outlet yang menjual kebab, rasa penasarannya menuntut Hendy untuk membeli seporsi makanan khas Timur Tengah ini.
Ketika ia mencoba satu gigit kebab tersebut, rasanya memang sangat asing di lidah, maklum saja karena saat itu ia pertama kali mencobanya.
Namun nggak disangka, pria asal Surabaya itu mulai ketagihan, otak bisnisnya pun berjalan, ia melihat sebuah peluang bisnis jika kebab di jual di negara asalnya, yaitu Indonesia.
2. Mulai Membangun Bisnis
Setelah Hendy pulang ke Indonesia, ia berencana menemui kerabatnya yang telah menggeluti dunia kuliner, yaitu Hasan Baraja.
Kepercayaan Hendy terhadap kerabatnya itu, membuat mereka berdua bereksperimen sampai menemukan resep yang enak di lidah masyarakat Indonesia.
Hingga akhirnya di tahun 2003 ia memulai bisnisnya dengan modal 4 juta rupiah hasil dari pinjam uang adiknya.
Dibalik itu, Hendy memutuskan berhenti kuliah dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya untuk memfokuskan bisnisnya itu.
Pada akhirnya bisnis pertama Hendy, mulai dibuka di daerah jalan Nginden Semolo, Surabaya.
3. Merintis Kebab Baba Rafi
Selagi menjalani bisnis kebab di umur 20 tahun, ia memutuskan untuk menikahi Nilam Sari dan akan mengembangkan bisnis kebabnya bersama.
Setelah menikah, mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang dinamai Rafi Darmawan.
Sejak saat itulah, ia terpikirkan untuk menamakan bisnisnya menjadi Baba Rafi seperti nama anaknya.
Berdasarkan hasil risetnya, ia menemukan bahwa negara Turki adalah pembuat kebab terbaik sehingga bisnisnya resmi dinamakan Kebab Turki Baba Rafi.
4. Baba Rafi Sukses Besar
Minimnya pengetahuan Hendy pada dunia bisnis, mendorong ia untuk selalu belajar secara otodidak, mulai dari bagaimana caranya marketing, mengelola keuangan sampai rencana bisnis.
Sudah berjalan satu tahun, Hendy mulai membuka kebab Baba Rafi di 6 cabang dan dikelola sendiri, hingga di tahun ketiga ia berhasil membuka 25 cabang.
Sampai akhirnya di tahun 2005, ia meresmikan PT Baba Rafi Indonesia serta membuka franchise di berbagai pulau di Indonesia seperti, Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatera sampai Kalimantan.
5. Hutang Milyaran Rupiah
Seperti pengusaha pada umumnya dimana selalu ada bisnis yang naik dan turun.
Di usia bisnis Baba Rafi yang ke 6 tahun, Hendy dan istrinya terjebak hutang sebesar 14 miliar rupiah.
Dikarenakan saat itu Hendy nggak mampu untuk membayarnya, akhirnya Hendy dan istrinya terpikirkan untuk menjual perusahaan yang telah dirintis selama bertahun-tahun ke tangan orang lain.
Namun karena keduanya memiliki jiwa pantang menyerah dan semangat belajar untuk memperbaiki performa bisnisnya, hutang sebesar 14 miliar tersebut akhirnya bisa dibayarkan.
Hendy dan sang istri mulai membangun dan mengembangkan bisnis kebab Baba Rafi lagi untuk dinikmati ke mancanegara.
6. Mengembangkan Bisnis Ke Mancanegara
Setelah puas memperkuat posisi bisnis kebab di dalam negeri, Hendy mulai memperluas bisnisnya ke mancanegara pada tahun 2010 lalu.
Keberhasilan ini membuat Kebab Turki Baba Rafi merubah tagline nya dari “Satu Tidak Pernah Cukup” menjadi “The World’s Biggest Kebab Chain”.
Sukses berekspansi 1000 gerai di Indonesia, Malaysia dan Filipina, membuat Kebab Turki Baba Rafi menjadi franchise kebab pertama dengan ekspansi gerai terbesar di dunia.
Hingga di tahun-tahun berikutnya Hendy melebarkan Kebab Turki Baba Rafi ke Sri Lanka, Singapura, China, Brunei Darussalam, India, Bangladesh hingga ke berbagai negara lainnya.
Terhitung hingga saat ini ada lebih dari 1300 outlet di seluruh wilayah Indonesia dan 68 outlet yang ada di sembilan negara lainnya.
Atas pencapaiannya, Bisnis Baba Rafi mendapatkan penghargaan Pengusaha Bisnis Kecil dan Menengah Indonesia tahun 2006, yang saat itu diberikan oleh Menteri Koperasi serta UKM RI.
Nggak hanya disitu, Hendy pun sering mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi lainnya, hingga di tahun 2016 Kebab Baba Rafi memenangkan Waralaba Global Pertama yang diberikan langsung oleh Joko Widodo, Presiden Indonesia.
Strategi Bisnis Kebab Baba Rafi
Kalau Juragan penasaran mengapa bisnis kebab Baba Rafi ini bisa laku dipasaran, kami merangkum bagaimana strategi Hendy dalam mengelola bisnisnya, ada beberapa hal yang mungkin bisa Juragan contohkan.
1. Membawa Sesuatu yang Baru
Di tahun 2003 ketika Hendy baru saja membuka usaha kebab, saat itu memang belum banyak yang mengetahui kebab.
Bisa dibilang ia adalah pelopor penjualan kebab sehingga banyak orang yang penasaran dengan rasanya.
2. Mengetahui Pasar Indonesia
Seperti yang Juragan ketahui, bahwa masyarakat Indonesia ini mempunyai karakteristik yang menyukai suatu hal baru.
Jadi apapun jenis kuliner yang masuk ke Indonesia, maka akan lebih mudah dimasuki karena jumlah penduduknya yang banyak.
Melihat ketertarikan masyarakat terhadap kuliner khas Timur Tengah, kebab Baba Rafi selalu menambahkan outlet baru, terutama di tempat yang banyak orang seperti Mall.
3. Memperbanyak Menu
Apa yang menarik jika hanya ada satu pilihan menu saja? Strategi bisnis kebab Baba Rafi memperbanyak daftar menu seperti kebab kambing, kebab ayam, kebab mix, dan lainnya agar konsumen mempunyai banyak pilihan.
Selain itu ada juga menu lainnya seperti Burger, Sandwich dan Canai, yang memiliki berbagai macam rasa.
4. Segmentasi yang Tepat
Sebelum melebarkan sayapnya mancanegara, kebab Baba Rafi hanya mempunyai segmentasi untuk masyarakat Indonesia.
Melihat kesuksesannya di Indonesia, Hendy akhirnya berani mencoba untuk berekspansi ke mancanegara dan berharap disana usahanya laku keras.
Hal ini terbukti, bahwa usahanya laku keras hingga mendapatkan omzet belasan hingga puluhan juta di berbagai outlet.
5. Mengikuti Perkembangan Teknologi
Walaupun sekarang banyak kompetitor, kebab Baba Rafi masih menjadi franchise terkemuka di Indonesia.
Bagi Hendy, kompetitor bukan hanya dari makanan sejenis saja, namun dari perubahan life style yang kini banyak anak muda yang pesan makanan secara online.
Maka dari itu ketika layanan pesan antar makanan seperti Go-Food ngetren, ia langsung beradaptasi dan mendaftarkan kebab Baba Rafi di dalamnya.
Selain itu agar bisnis kebab nya tetap stabil, Hendy berinovasi dengan menciptakan kebab dalam bentuk frozen agar bisa dijual melalui internet.
Hey Juragan! Tertarik untuk buka usaha kaya bisnis kebab Baba Rafi? daripada lama-lama, yuk mulai usaha dari sekarang.
Kami punya rekomendasi aplikasi nih, yang bisa mendukung bisnis Juragan dalam mengelola laporan keuangan.
BukuWarung adalah aplikasi pencatatan uang digital yang diciptakan untuk para UMKM.
Di aplikasi tersebut Juragan bisa mengetahui untung rugi, serta laporan uang masuk dan keluar secara mudah.
Bisnis Kebab Baba Rafi bisa dijadikan teladan bagi para calon pebisnis di luar sana. Jadi tunggu apalagi? Yuk, download BukuWarung!