BEP adalah break even point yang biasanya disebut untuk menganalisis suatu perusahaan besar maupun kecil. Bep merupakan titik dimana pendapatan sama akan modal awal yang telah dikeluarkan, sehingga tidak ada namanya kerugian ataupun keuntungan.
Total kerugian serta keuntungannya di 0 pada titik bep atau yang disebut adalah titik perusahaan belum atau tidak mengalami keduanya yaitu kerugian dan keuntungan.
Bep atau break even point akan terjadi jika perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap, volume penjualan hanya ditutup dengan biaya tetap dan variabel.
Apabila penjualan hanya digunakan sebagai menutup biaya variabel dan tetap, maka perusahaan tersebut sudah bisa dikatakan secara alami mengalami kerugian.
Sebaliknya jika mendapatkan keuntungan dan apabila penjualan telah melebihi biaya variabel dan biaya tetap itu pun harus segera dikeluarkan.
Daftar Isi
Penjelasan BEP Adalah
Pernyataan yang benar tentang BEP adalah pendapatan yang didapatkan sama besarnya dengan modal awal yang telah dikeluarkan. BEP sangat penting sekali untuk perusahaan, sebab break even point ini sering juga digunakan oleh semua pelaku saham. Kalkulasi saham yang dibuat dengan metode break even point ini akan tepat untuk di analisis.
Contohnya saja saat seseorang menggunakan atau Manfaat BEP yang dibuat adalah BEP adalah untuk melakukan kegiatan jual beli saham. Saat menganalisa kapan yang tepat ini digunakan seseorang untuk membeli atau kapan harus mengeluarkan kembali atau menjualnya.
Perhitungan atau penutupan break even point ini tergantung pada konsep yang digunakan didalamnya seperti dasarnya atau asumsinya.
Asumsi dasar dalam menggunakan break even point ini yaitu, biaya yang terjadi dalam sebuah perusahaan dan dimasukan di biaya tetap serta biaya variable.
Lalu biaya variabel secara total diubah dan disesuaikan dengan volume, sedangkan untuk biaya tetap, tidak mengalami perubahan secara banyak atau total. Jumlah biaya tetap juga tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan yang per unit akan berubah-ubah.
BEP adalah singkatan dari break even point yang memiliki asumsi lainnya yaitu harga jual perunit konstan selama periode dianalisis. Jumlah produk yang akan diproduksi juga bisa dianggap sudah habis terjual dan dinyatakan kosong.
Sehingga perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk yang menjual lebih dari satu jenis produk, maka setiap produk akan dinyatakan tetap.
Bep atau break even point ini merupakan dasar dari seluruh metode break even yang memiliki fungsi untuk mengetahui volume penjualan yang menghasilkan keuntungan ataupun kerugian.
Manfaat yang menjadi dasar dalam penggunaan break even point yaitu memberikan informasi banyaknya investasi yang dibutuhkan.
Baca juga : Cara Menghitung BEP
Hal tersebut digunakan supaya mengimbangi pengeluaran yang sudah dipakai pada awal dan sebagai langkah pembatas supaya tidak akan mengalami kerugian secara terus menerus.
Manfaat bep atau break even point ini juga digunakan secara luas untuk menganalisa jual beli saham dan menganalisa budget. Budget yang dihasilkan dari berbagai macam project yang telah dilakukan sebuah perusahaan dan tercantum sudah berhasil.
Komponen Perhitungan BEP
Komponen penghitungan dasar dari ketiga manfaat bep atau break even point ini adalah fixed coast, variable cost, penghasilan atau revenue, dan laba atau profit.
1. Fixed Cost
Fixed cost atau biaya tetap ini memiliki arti bahwa biaya tidak akan berubah walaupun volume produksi akan terus berubah. Contohnya adalah biaya sewa dan biaya tenaga kerja.
2. Variable Cost
Variabel cost adalah biaya yang sewaktu waktu akan berubah karena adanya perubahan di volume produksi. Contohnya yaitu biaya transportasi kendaraan dan biaya bahan baku yang dikeluarkan.
3. Laba atau profit
Laba atau profit ini bisa disebut sebagai sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap maupun pada biaya variabel.
Berikut merupakan ketiga komponen perhitungan BEP. Rumus menghitung BEP dalam unit adalah Total biaya tetap atau fixed cost dibagi oleh (harga jual perunit pada produk dan dikurangi biaya variabel setiap unit pada produk).
Sedangkan untuk menghitung BEP dalam rupiah adalah total biaya tetap atau fixed cost dibagi (1- biaya variabel setiap unit dibagi harga jual setiap unit).
Metode perhitungan break even point atau bep ini biasanya digunakan di dalam dunia akuntansi untuk menemukan persamaan dimana biaya akan dikeluarkan.
Biaya yang akan dikeluarkan digunakan untuk memproduksi barang sesuai dengan pendapatan yang akan didapatkan dalam satu periode. Perhitungan bep juga sangat berguna sekali untuk salah satu management tool dalam menentukan persoalan diatas.
Perlu juga dicatat bahwa bisa dihitung bep dengan menggunakan aplikasi atau menghitungnya secara manual. Rumus bep atau break even point adalah hasil pengurangan dari harga jual per unit dan biaya variable per unit.
Rumus yang didapatkan ini dari margin kontribusi dan bisa digunakan sebagai titik dimana jumlah beban setara dengan jumlah biaya serta jumlah unit yang ingin dikeluarkan.
Bep tidak hanya dapat dihitung dengan bentuk sebuah unit saja tetapi jika anda sudah mengetahui berapa banyak minimal unit. Maka itulah yang harus dijual untuk menutup biaya produksi untuk dikalikan dengan biaya per unitnya.
Apabila diinginkan bep maka dari formulasinya sudah dikalikan dengan harganya dan dalam bentuk rupiah.
Margin kontribusi bisa diketahui untuk melihat berapa keuntungan dari sebuah produk yang berhasil dijual, dan bisa digunakan untuk mengukur efek dari sales terhadap keuntungan.
Dengan menghitung selisih antara total sales dan biaya variabel maka kamu akan mendapatkan margin kontribusi. Dalam menghitungnya kamu harus memperhatikan biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya ataupun total sales sebuah perusahaan.
Dengan adanya margin kontribusi, maka suatu perusahaan data memisahkan biaya tetap produksinya dengan keuntungan yang didapatkan nantinya.
Maka dari itu perusahaan akan mengetahui interval harga produk yang akan dijual di keadaan selanjutnya. Bep atau break even point berguna untuk menganalisis studi kelayakan sebuah aktivitas usaha bisnis.
Selain itu juga dapat digunakan sebagai landasan strategis penjualan contohnya dalam penentuan harga barang, pengambilan keputusan, dan juga metode produksi.
Salah satu istilah yang biasanya digunakan untuk menganalisis keuangan perusahaan cara yang tepat menggunakan bep atau system break even point.
Untuk mengetahui nilai break even point untuk membantu pengusaha dalam menentukan kapasitas volume produksi juga bisa memakai rumus bep.
Dengan Adanya nilai bep ini maka perusahaan bisa menentukan Langkah yang selanjutnya seperti efisiensi kerja yang akan dilakukan.
Contohnya penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi produksi menggunakan mesin, maka akan terjadi perubahan di biaya tetap dan pada biaya variabel. Nilai bep juga dapat membantu pengusaha untuk mengetahui perubahan nilai lab jika terjadi suatu saat dengan perubahan harganya.
Hubungan bep atau break even point dengan harga produk serta laba ini memiliki hubungan yang sama atau sejajar. Maka dari itu jika salah satu elemen meningkat, maka elemen lainnya akan mengalami peningkatan.
Karena bep berfungsi untuk bisa mengetahui perusahaan laba, maka bep juga bisa menentukan sebuah kerugian yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Bagi pengusaha BEP break event point adalah mengetahui nilai untuk mengantisipasi kerugian Ketika akan terjadi penurunan baik di penjualan.
Maka dari itu bep adalah pendapatan yang sama, tidak kurang maupun tidak lebih dari modal awal yang telah dikeluarkan. Sudah terjawab BEP adalah pendapatan atau modal? Semoga Membantu.