50 persen pelaku usaha mikro kesulitan mendapatkan pinjaman modal karena tidak memiliki catatan keuangan yang rapi
Jakarta, 9 September 2021 – Modalku, platform pendanaan digital yang menghubungkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendana individu dan institusi, dan BukuWarung, penyedia ekosistem finansial digital untuk UMKM Indonesia, telah memulai kerja sama yang bertujuan menyediakan akses pembiayaan bagi 6,5 juta UMKM pengguna BukuWarung.
Kolaborasi ini menjadi langkah solutif menawarkan akses pembiayaan pengadaan barang dan jasa serta membantu perputaran arus kas usaha yang positif.
UMKM segmen mikro merupakan salah satu segmen yang sulit mendapatkan akses ke pembiayaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Modalku bertajuk “Dampak Ekonomi dan Sosial Pembiayaan UMKM Menggunakan Fintech P2P Lending” pada 350 pelaku UMKM peminjam Modalku, menunjukkan bahwa 50% usaha mikro mengalami hambatan ketika mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan konvensional karena tidak memiliki laporan keuangan yang tersusun rapi.
Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan mengatakan, “Modalku senantiasa mengajak para pelaku UMKM untuk #BangkitBersinar dalam kondisi saat ini dengan solusi pembiayaan secara online.
Kami juga melihat adanya kesamaan visi dengan solusi yang dihadirkan oleh BukuWarung, dimana kami ingin mendukung bisnis UMKM untuk terus berkembang, salah satunya dengan memiliki arus kas yang lancar serta didukung pencatatan keuangan yang baik.
Harapan kami, kolaborasi ini dapat menjadi salah satu solusi dari tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM serta bermanfaat untuk kemajuan bisnisnya.”
Memperkuat itu, CEO dan Co-Founder BukuWarung, Abhinay Peddisetty menyampaikan, “Kerja sama dengan Modalku ini sejalan dengan rencana kami untuk memperluas layanan keuangan BukuWarung bagi para UMKM pengguna.
Selain melalui fitur pencatatan keuangan digital yang menjadi keandalan BukuWarung, kemudahan akses terhadap pembiayaan digital akan membantu 6,5 juta pengguna kami untuk mengembangkan usahanya sehingga mereka mampu mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.
Lebih dari itu, kolaborasi BukuWarung dan Modalku juga menjadi wujud upaya bersama untuk memajukan ekonomi digital Indonesia lewat pemberdayaan UMKM.”
Layanan pembiayaan digital bersama Modalku ini melengkapi fitur pembayaran yang telah BukuWarung sediakan sejak September 2020 lalu bermitra dengan bank-bank besar Indonesia dan penyedia dompet digital lainnya.
Sebelumnya, BukuWarung mengawali layanan aplikasinya pada 2019 dengan menghadirkan pencatatan keuangan digital yang gampang diakses dan digunakan oleh para pelaku UMKM.
Terus menguatkan inovasi teknologinya, BukuWarung berkomitmen membantu para pelaku UMKM Indonesia dalam mengelola dan mengembangkan bisnis mereka secara efisien; mulai pembukuan digital, etalase online hingga pembayaran.
Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 100 juta dengan durasi pinjaman (tenor) hingga 30 hari.
Dana bisa digunakan sebagai modal usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis, seperti menambah stok barang, membeli perlengkapan usaha, menyewa lokasi usaha, ataupun biaya marketing.
Pengusaha yang memiliki bisnis dan telah berjalan selama lebih dari 6 bulan bisa menggunakan fasilitas ini.
Saat ini tercatat 6,5 juta pelaku UMKM yang tergabung dalam ekosistem BukuWarung dan berpotensi untuk memajukan bisnisnya. Para pelaku UMKM ini tersebar di lebih dari 700 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Melalui kolaborasi ini dan akses digital yang semakin mudah dan cepat, Modalku bisa memperluas jangkauan pasarnya dan mendukung kelancaran perputaran arus kas di bisnis tersebut
Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, dimana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pendana platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital.
Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan nama Funding Societies. Sampai saat ini, Grup Modalku telah berhasil mencapai penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp 25,6 Triliun kepada lebih dari 4,7 juta transaksi pinjaman UMKM.