Download Gratis
Butuh bantuan?

Literasi Keuangan Adalah Kemampuan Penting untuk Pemilik Usaha

Seorang pemilik usaha pasti akan selalu berurusan dengan anggaran dana dan keuangan. Oleh sebab itu, Juragan harus terampil mengelola keuangan dengan sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan menerapkan dan menguasai literasi keuangan. Literasi keuangan adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh para pemilik usaha seperti Juragan. Memangnya, seperti apa literasi keuangan itu? Simak selengkapnya di bawah ini!

Apa itu literasi keuangan?

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan masyarakat yang berhubungan dengan finansial agar dapat memanfaatkan keuangan secara maksimal. Literasi keuangan atau financial literacy berperan sebagai bekal edukasi mumpuni bagi masyarakat, terutama yang memiliki bisinis, agar mampu bijak mengambil keputusan terkait keuangan bisnisnya.

Sedangkan menurut OJK, literasi keuangan adalah kehalian, ilmu, dan keyakinan yang berdampak pada tingkah laku masyarakat sebagai bentuk peningkatan kualitas pengelolaan finansial dan pengambilan keputusan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan hidup. Di samping itu, ada pula beberapa pendapat dari para ahli ekonomi, seperti Manurung dan Mitchell. 

Menurut para ahli, literasi keuangan merupakan cara untuk mengukur seberapa terampilnya masyarakat dalam memanfaatkan seluruh sumber daya keuangan yang dimilikinya. Kemampuan ini pun dinilai dari seberapa baiknya masyarakat untuk merencanakan keuangan, mengambil keputusan, mengakumulasi keuangan, menghitung utang, dana pensiun, dan sebagainya.

Namun, pada kenyataannya, indikator literasi keuangan tidak bisa dibuat pakem karena setiap layanan jasa keuangan punya indikator mereka masing-masing untuk menilai kemampuan setiap individu. Pada akhirnya, kompetensi ini menjadi edukasi ekonomi dasar yang wajib dikuasai oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Contoh literasi keuangan ada beragam bentuknya. Misalnya, jenis tabungan yang dimiliki menjadi beragam, aktif berpartisipasi di sektor-sektor keuangan, punya kesadaran untuk menabung atau berinvestasi sejak dini, dan mampu memanfaatkan utang untuk kegiatan yang produktif. Utang tidak selalu buruk, ya, Gan. Jika Juragan mampu mengelola utang, maka Juragan akan bisa merasakan manfaatnya dan bisa lebih produktif.

Baca juga: Kontrol Keuangan Usaha dengan Cara Mencatat Transaksi

Tingkatan literasi keuangan menurut OJK

literasi keuangan adalah
Photo Credit: freepik

Selanjutnya, ada berbagai tingkatan literasi keuangan berdasarkan survei yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2013. Secara umum, ada empat tingkat literasi keuangan yang menunjukkan seberapa baik seseorang dalam menguasai literasi keuangan.

1. Well literate

Pada tingkat well literate, artinya Juragan dianggap telah mempunyai pengetahuan, kompetensi, dan keyakinan terkait lembaga jasa keuangan. Sebanyak 21,84% masyarakat Indonesia termasuk ke dalam tingkat well literate. Biasanya, orang di tahap ini juga sudah mengenal produk-produk dan jasa keuangan di dalamnya. 

Secara singkat, tahap well literate adalah tingkat yang paling baik karena pasti sudah paham terkait fitur, manfaat, risiko, hak, dan kewajian terkait produk dan jasa keuangan. Orang di tahap ini juga sudah menguasai keterampilan dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan tersebut untuk kepentingannya.

2. Sufficient literate

Tingkat sufficient literate adalah tingkat yang bagus walaupun masih berada di bawah well literate. Tingkatan ini adalah yang paling banyak di Indonesia, yaitu sebanyak 75,69%. Pada tingkatan ini, orang dianggap sudah mempunyai pengetahuan dan keyakinan terkait lembaga jasa keuangan dan produknya. Fitur, manfaat, risiko, hak, dan kewajibannya juga sudah dikuasi oleh orang yang berada di tingkatan ini, namun belum memiliki keterampilan untuk menggunakan produk dan jasa keuangan tersebut.

3. Less literate

Di bawah sufficient literate, ada tingkatan less literate, yaitu orang-orang yang memiliki pengetahuan terkait lembaga, produk, dan jasa keuangan. Hanya sebatas itu, orang-orang yang berada di tingkatan ini hanya sekadar tahu materi literasi keuangan saja. Tingkatan ini tidak begitu besa persentasenya, yaitu hanya sebesar 2,06% masyarakat saja.

4. Not literate

Terakhir, tingkatan terbawah adalah not literate, yaitu golongan orang yang dinilai tidak punya kompetensi apapun terkait literasi keuangan. Orang-orang di tingkatan ini tidak punya pengetahuan serta keyakinan pada lembaga jasa keuangan dan produknya. Mereka yang tergolong dalam tingkatan terakhir ini, yaitu sebanyak 0,41% masyarakat Indonesia, juga tidak memiliki keterampilan untuk menggunakan produk dan jasa keuangan.

Mengapa literasi keuangan penting?

Literasi keuangan adalah sesuatu yang sangat diupayakan oleh pemerintah. Mengapa demikian? Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan literasi keuangan sangat penting dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat.

1. Tahu macam-macam produk keuangan

Pertama, literasi keuangan sangat penting karena dapat membuat masyarakat menjadi lebih mengetahui berbagai macam produk keuangan. Hal ini pun demi kebaikan masyarakat sendiri karena semakin luas pengetahuan yang dimiliki, maka masyarakat semakin familiar pula untuk mengenali produk-produk keuangan sekaligus menikmati manfaatnya secara maksimal.

2. Paham cara memanfaatkan produk keuangan

Berikutnya, literasi keuangan dapat membuat masyarakat semakin terampil untuk memanfaatkan produk keuangan yang digunakan. Setelah masyarakat paham dan punya wawasan luas terkait produk dan jasa keuangan, maka masyarakat dapat menikmati manfaat dari produk tersebut dengan pengetahuan yang dimilikinya. Masyarakat pun mampu memilih dan memilah produk atau layanan finansial seperti apa yang dibutuhkan.

3. Dapat meningkatkan kesejahteraan

Masih berkaitan dengan dua alasan sebelumnya, jika masyarakat sudah mahir memanfaatkan produk dan layanan keuangan dengan baik, maka tingkat kesejahteraan pun akan ikut meningkat. Masyarakat akan punya kemampuan untuk mengelola keuangan dan merencanakannya secara bijak. Apalagi jika mampu menguasai investasi, maka masyarakat dapat secara mandiri memanfaatkan peluang pemasukan tambahan untuk finansial pribadi.

4. Dapat meminimalisir risiko penipuan

Last but not least, literasi keuangan juga bermanfaat untuk meminimalisir risiko penipuan dan bentuk kejahatan lainnya. Ketika masyarakat sudah memiliki pengetahuan dan bekal memadai terkait produk dan layanan keuangan, maka masyarakat akan tidak mudah tertipu hal-hal semacam investasi bodong, monkey business, skema ponzi, dan bentuk kejahatan lainnya.

Baca juga: Cara Membuat Pembukuan Keuangan untuk UMKM

Aspek keuangan versi Chen & Volpe

Ada beberapa hal penting yang wajib untuk Juragan ketahui dan pahami terkait berbagai aspek keuangan. Nah, menurut Chen dan Volpe, ada empat aspek literasi keuangan yang wajib dimiliki oleh semua orang.

Pertama, masyarakat harus punya pemahaman dan pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi. Aspek pertama ini memiliki kaitan yang erat dengan hal-hal mendasar terkait finansial individu. Kedua, masyarakat harus tahu betul terkait produk keuangan berupa tabungan dan pinjaman, misalnya penggunaan kartu kredit. 

Ketiga, masyarakat wajib punya pengetahuan dasar tentang asuransi dan berbagai produknya, seperti asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, dan lain-lain. Terakhir, investasi. Investasi bermanfaat sebagai tabungan pribadi, oleh sebab itu masyarakat harus tahu tentang risiko investasi, suku bunga pasar, dan lain-lain.

Literasi keuangan adalah kompetensi atau skill yang sebaiknya memang diajarkan sedari kecil. Anak-anak harus dibiasakan untuk mengelola uang sakunya sendiri dengan memanfaatkan sistem kas. Misalnya kas untuk mainan, jajan, dan tabungan. Dengan disiplin yang tinggi, nantinya anak akan mampu mengelola keuangan dan mengerti skala prioritas.

Begitu juga untuk orang dewasa, terutama para pebisnis dan wirausahawan seperti Juragan, harus memiliki literasi keuangan yang mumpuni agar stabilitas finansial dapat tetap terjaga. Bagi pemilik bisnis, perlu diperhatikan betul pemasukan dan pengeluaran yang terjadi setiap hari. Pencatatan keuangan bisnis adalah hal wajib yang harus dikuasai karena literasi keuangan adalah pengetahuan yang mencakup tata kelola bisnis juga.

Di zaman sekarang, orang-orang juga mulai mempelajari literasi keuangan digital. Literasi keuangan digital adalah kemampuan dan pengetahuan terkait produk dan layanan finansial berbasis digital. Hal ini disebabkan oleh digitalisasi yang memungkinkan Juragan untuk mencatat keuangan bisnis lewat aplikasi seperti BukuWarung.

Baca juga: 12 Manfaat Aplikasi Pembukuan BukuWarung Untuk Bisnismu

BukuWarung adalah aplikasi yang mendukung pencatatan keuangan bisnis bagi UMKM Indonesia. Selain itu, ada banyak fitur finansial lain yang bermanfaat seperti pengingat pencatatan, laporan keuangan, bayar tagihan, kartu nama digital, dan TalanginDulu. Tunggu apa lagi, segera download aplikasi BukuWarung di Play Store atau App Store!

Coba BukuWarung sekarang
App Rating 4.9
Download