Pandemi COVID-19 selama 2 tahun terakhir ini telah banyak membawa perubahan terhadap gaya hidup dan perilaku masyarakat. Demi meminimalisir kemungkinan penyebaran coronavirus, banyak kebiasaan yang harus bergeser dari physical ke virtual activities, termasuk dalam bertransaksi.
Hal ini didukung oleh makin beragamnya metode pembayaran yang tersedia berkat kemajuan teknologi, termasuk metode pembayaran contactless and cashless lewat e-wallet dan bank transfer.
Data dari Economic Outlook 2022-Melanjutkan Pemulihan Ekonomi Dengan Kewaspadaan yang dipublikasikan oleh BRI Research Institute menunjukkan bahwa 45 persen dari sekitar 65 juta pelaku UMKM mulai beralih ke transaksi non tunai di tahun 2020.
Baca juga : Layanan PPOB BukuWarung Mudahkan Pembayaran Tagihan & Majukan Inklusi Keuangan
Daftar Isi
Metode Pembayaran Terpopuler di Kalangan UMKM
Di antara pelbagai metode pembayaran yang tersedia saat ini, 4 metode pembayaran berikut adalah yang paling populer digunakan oleh 7 juta UMKM pengguna BukuWarung.
1. Bank Transfer
Data internal BukuWarung menunjukkan bahwa pada kuartal keempat 2021, 93,1 persen penggunanya melakukan transaksi melalui transfer antar bank. Sementara di Januari 2022, persentasenya meningkat menjadi 93,3 persen.
Transfer antar bank bisa dilakukan melalui mesin ATM, mobile banking yaitu transaksi yang dilakukan melalui aplikasi yang disediakan oleh bank yang bersangkutan dan internet banking, yaitu layanan perbankan melalui website bank yang digunakan.
Berdasarkan data Statistik E-Commerce 2021 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, menunjukkan bahwa transfer bank merupakan metode pembayaran yang paling sering digunakan oleh pelaku E-commerce. Data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 16,33 persen dari 11.928 usaha yang menjadi sampel terpilih dalam survey yang diadakan di 34 provinsi, yang mencakup 303 kota/kabupaten di seluruh Indonesia tersebut, paling sering menggunakan metode transfer antar bank baik melalui ATM, mobile banking dan internet banking. Mayoritas responden atau sebanyak 78,72 persen menggunakan metode Cash on Delivery. Perlu dicatat juga bahwa BukuWarung tidak menerima pembayaran kartu.
2. QRIS
QRIS atau Quick Response Code Indonesia Standard merupakan standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diinisiasi oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia. Sejak diluncurkan pada Agustus 2019, penggunaan QRIS makin meluas tidak hanya oleh pelaku usaha besar dan menengah, pedagang-pedagang kecil pun sudah mulai banyak yang mengadopsi metode pembayaran yang menyatukan berbagai macam QR dari Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang berbeda.
Data internal BukuWarung sendiri menunjukkan adanya peningkatan penggunaan QRIS oleh merchant-merchant penggunanya. Di kuartal empat 2021, menunjukkan bahwa 0,3 persen pengguna BukuWarung menggunakan QRIS dalam bertransaksi, angka ini meningkat menjadi 1,3 persen di januari 2022.
Kepala Grup Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Retno Ponco Windarti dalam sebuah diskusi daring pada akhir tahun 2021, mengatakan bahwa UMKM pengguna QRIS telah mencapai 13 juta merchant per November 2021. Lebih dari 80 persen diantaranya adalah pengusaha kecil dan menengah.
3. E-wallet
Dompet digital atau E-wallet seperti OVO, Dana, dan semacamnya juga mulai meningkat popularitasnya di kalangan pengguna BukuWarung. Data internal menunjukkan selama kuartal keempat 2021, transaksi yang terjadi di BukuWarung menggunakan e-wallet mencapai 5,3 persen. Sementara di Januari 2022 saja transaksi menggunakan e-wallet sudah berkontribusi sebesar 3,8 persen dari total transaksi yang terjadi di aplikasi BukuWarung.
Dalam laporan bertajuk Boku: 2021 Mobile Wallets Report yang dirilis oleh perusahaan penyedia solusi pembayaran mobile yang berbasis di London ini beberapa waktu lalu, penetrasi e-wallet di Indonesia yang saat ini berada di level 25,6 persen, diprediksi akan berkembang hingga tiga kali lipat dalam lima tahun mendatang dengan transaksi yang diperkirakan bertumbuh hingga 10 kali lipat.
Berdasarkan laporan tersebut, pengguna e-wallet di Indonesia di 2020 mencapai 63,6 juta dengan 1,7 miliar volume transaksi dan nilai transaksi mencapai USD28 miliar.
Pada 2025, diperkirakan jumlah pengguna e-wallet di Indonesia akan mencapai 202 juta atau 76,5 persen dari total populasi. Volume transaksi diestimasi akan mencapai 16 miliar serta nilai transaksi yang diprediksi menyentuh USD107 miliar.
Saat ini terdapat hampir 50 perusahaan penyedia dompet digital di Indonesia dengan 5 pemain yang bersaing ketat, yaitu Ovo, GoPay, Dana, LinkAja dan Shopeepay.
4. Retail Outlet
Salah satu metode pembayaran yang juga diminati oleh pelaku UMKM pengguna BukuWarung adalah melalui gerai retail, dalam hal ini Alfamart. Dengan lebih dari 17.000 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, baik yang dikelola langsung oleh PT Sumber Alfaria Trijaya sebagai perusahaan pemegang merk dagang, maupun yang dikelola dengan sistem waralaba, membuatnya mudah diakses oleh siapapun.
Tidak hanya menerima pembayaran untuk transaksi yang dilakukan di berbagai market place, Alfamart juga memfasilitasi pembayaran asuransi, multifinance hingga berbagai macam tagihan seperti listrik, telepon dan lain-lain.
Selama Januari 2022, data BukuWarung menunjukkan terdapat 1,4 persen transaksi yang dilakukan melalui outlet-outlet Alfamart.