Download Gratis
Butuh bantuan?

Kenali 3 Tipe Pendapatan dalam Menghasilkan Uang

Berdasarkan kamus ilmu ekonomi, pendapatan adalah hasil dari kegiatan penjualan barang atau jasa di sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Sebenarnya banyak pengertian luas seperti keuntungan dalam berbisnis, dividen, bagi hasil, dan lain sebagainya.

Penghasilan yang dimiliki seseorang jumlahnya beragam sesuai dengan posisi yang ditempatinya. Begitu juga dengan kebutuhan kesehariannya. Segala pendapatan yang diterima harus dikelola dengan baik sesuai tingkat prioritasnya. Jangan sampai Juragan bekerja siang malam tapi tidak ada hasil dari pendapatan yang diterima. Bahkan, sampai umur tua Juragan akan terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup karena tidak ada cadangan dana di hari pensiun.

Bagi Juragan yang telah bekerja di perusahaan tentu saja akan menerima gaji bulanan, bukan? Nah, ternyata gaji adalah tipe pendapatan aktif, loh. Ada juga pendapatan investasi, dan pendapatan pasif. Apakah juragan telah mengenalnya? Kalau belum, yuk simak penjelasan BukuWarung berikut ini, ya.

Jenis-Jenis Penghasilan

Dalam dunia perbankan terdapat 2 jenis penghasilan yaitu penghasilan operasional dan non operasional. Rinciannya sebagai berikut ini.

1. Penghasilan Operasional

Penghasilan Operasional adalah hasil yang didapatkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan. Penghasilan ini dibagi menjadi 2 golongan, yakni penghasilan kotor dan penghasilan bersih.

2. Penghasilan kotor

Penghasilan kotor adalah penghasilan yang belum dikurangi dengan biaya produksi, penggajian karyawan, dan keperluan perusahaan lainnya. Penghasilan ini jumlahnya sangat besar dan bukan merupakan keuntungan yang didapat perusahaan karena harus melalui beberapa potongan.

3. Penghasilan Bersih

Penghasilan bersih adalah hasil yang didapatkan dari beberapa potongan dari penghasilan kotor. Penghasilan ini sering disebut laba atau keuntungan bersih. 

4. Penghasilan Non Operasional

Penghasilan ini didapatkan tanpa adanya aktivitas yang dilakukan perusahaan. Contoh pendapat ini adalah sewa, dan bunga.

Tipe-Tipe Pendapatan

Tipe pendapatan dibagi menjadi 3 jenis yaitu pendapatan aktif, pasif, dan investasi. Semua orang yang telah bekerja akan mendapatkan pendapatan aktif yang berupa gaji harian, bulanan, dan kontrak.

Berikut adalah penjelasan dari tipe pendapatan yang dapat Juragan simak.

1. Pendapatan Aktif

Pendapatan aktif bisa diartikan seperti jika Juragan tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan penghasilan. Nah, inilah yang dimaksudkan dari pendapatan aktif.

Pendapatan ini didapat dari pekerjaan yang telah kita lakukan. Contoh pendapatan ini adalah gaji, bonus, tunjangan, uang lembur. Seseorang bisa mendapatkan pendapatan aktif lebih dari satu sumber pendapatan.

Hal yang bisa Juragan lakukan adalah berwirausaha atau bekerja di dua perusahaan yang berbeda. Berwirausaha menghasilkan pendapatan setiap bulannya begitu juga dengan bekerja di perusahaan yang berbeda. Kemungkinan gaji yang Juragan terima akan lebih besar. Namun, begitu juga tenaga yang digunakan harus juga besar.

Ada baiknya untuk cukup dengan 1 pekerjaan dengan pendapatan aktif. Jika kurang, Juragan dapat mencoba untuk memeroleh pendapatan lainnya. Seperti pendapatan pasif.

2. Pendapatan Pasif

Pendapatan ini didapat dari hasil kerja Juragan di awal saja. Jadi, untuk mendapatkan pendapatan selanjutnya Juragan tidak perlu bekerja lagi. Sistemlah yang bekerja untuk Juragan. Bagaimana? Enak sekali, bukan?

Contoh pendapatan pasif adalah royalti karya seni musik, menulis buku, jualan barang digital, bisnis kos-kosan, penyewaan rumah.

Misalnya saja dalam bisnis kos-kosan, Juragan hanya perlu melakukan pekerjaan di awal seperti membangun dan merenovasi kos-kosan. Setelah itu, biarkan kos-kosan Juragan menghasilkan uang yang rutin setiap bulannya untuk Juragan.

3. Pendapatan Investasi

Pendapatan investasi merupakan keuntungan dari barang yang mempunyai nilai jual tinggi setiap waktunya. Contohnya adalah saham, emas, barang antik, reksadana, properti, dan lainnya.

Juragan bisa mendapatkan tipe pendapatan ini dengan menanamkan modal sesuai keuangan Juragan dan mendapatkan sebagian keuntungan dari hasil modal yang Juragan tanamkan. 

Semakin besar jumlah modal yang Juragan tanamkan pada pasar modal maka jumlah keuntungan yang diperoleh Juragan akan lebih besar juga. Namun, risiko yang ada juga berbanding lurus

Jika Juragan awam di bidang investasi ada baiknya untuk memilih reksadana karena Juragan tidak perlu memilih uang modal akan diberikan ke siapa. Manajer reksadana akan mengontrol terkait dana yang Juragan miliki.

Konsep Pendapatan

Hanya sedikit dari orang pada umumnya yang mengetahui konsep pendapatan. Jika Juragan membaca artikel ini maka sudah sangatlah beruntung. Simak penjelasan singkatnya sebagai berikut.

1. Inflow of Net Asset

Konsep pendapatan ini hanya berfokus pada inflow yang merupakan arus kas masuk perusahaan. Konsep ini akan memengaruhi penambahan aset perusahaan dan bermanfaat sebagai pengurang hutang perusahaan.

2. Outflow of Good Service

Konsep pendapatan ini merupakan kebalikan dari konsep pertama, yakni berfokus kepada arus kas keluar perusahaan dengan terjualnya barang atau jasa sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi. Konsep ini sangat berguna untuk meningkatkan loyalitas konsumen kepada perusahaan. 

Contoh penerapan konsep ini adalah memberikan diskon kepada barang yang konsumen beli.

Karakteristik Pendapatan

Berikut beberapa karakteristik pendapatan yang bisa Juragan simak untuk bisnis Juragan.

  1. Sumber Pendapatan
  2. Kegiatan dan produk yang dihasilkan perusahaan
  3. Jumlah pendapatan perusahaan serta proses penandingannya (pengelolaann) 

Kriteria Pengakuan Pendapatan

Terdapat 4 kriteria pengakuan pendapatan yang harus Juragan ketahui sebagai berikut ini.

1. Pengakuan Ketika Penjualan

Kriteria pendapatan ini diakui dalam kondisi langsung di mana terjadi proses penerimaan pendapatan dan penerimaan barang atau jasa kepada konsumen terkait.

Contohnya adalah ketika Juragan membeli panci maka saat itu juga Juragan membayar panci tersebut.

2. Pengakuan Sebelum Penyerahan

Kriteria pendapatan ini berlangsung selama proses produksi berjalan maupun setelah selesai produksi.

Contohnya seperti Juragan jika ingin membuat logo dengan jasa desainer. Disitulah Juragan perlu membayarnya terlebih dahulu selama itu juga barang yang Juraga pesan sedang diproduksinya.

3. Pengakuan Setelah Penyerahan 

Kriteria pendapatan ini baru diakui setelah diterimanya uang pembayaran sebagai hasil dari transaksi yang terjadi.

Contohnya seperti penjualan mobil pada dealer.

4. Pengakuan Atas Suatu Transaksi Khusus

Pengakuan pendapatan ini dapat dicontohkan seperti penjualan kemitraan, waralaba, franchise, dan lain sebagainya yang masih memiliki konsep sama.

Nah, itulah penjelasan dari tipe pendapatan dan jenis-jenis penghasilan yang telah BukuWarung sampaikan. Dengan memahami konsep pendapatan dapat dipastikan Juragan akan dapat mempunyai dana pensiun yang cukup bahkan bisa sampai pensiun dini, loh. 

Cara yang bisa Juragan lakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah bekerja secara baik di perusahaan Juragan kemudian menginvestasikan sebagian pendapatan yang juragan terima kepada aset properti, saham, emas, atau lainnya yang mudah untuk Juragan lakukan.

Tidak lupa juga untuk membuat pendapatan pasif agar dana yang Juragan investasi semakin besar. Jika di wilayah Juragan banyak kampus rekomendasi dari BukuWarung adalah membuat kos-kosan dan bisnis makanan karena akan laris dan pastinya dibutuhkan setiap hari.

Pastikan mendownload dan menggunakan aplikasi BukuWarung untuk mengelola keuangan yang Juragan terima, ya. Sekian penjelasan dari BukuWarung semoga bermanfaat.

Coba BukuWarung sekarang
App Rating 4.9
Download