PPKM darurat Jawa Bali resmi diterapkan mulai dari 3 Juli 2021 sampai 20 Juli 2021 nanti. Kebijakan ini dilakukan guna menekan laju covid-19, khususnya di pulau Jawa dan Bali.
Kebijakan tersebut tentu berdampak pada sejumlah sektor, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Lalu, seperti apa dampak PPKM darurat di Jawa dan Bali untuk pelaku UMKM dan UKM?
Dampak PPKM Darurat Jawa Bali Bagi Pelaku UMKM
Salah satu dampak PPKM darurat bagi pelaku UMKM adalah terbatasnya mereka dalam menjual produk mereka secara offline.
Hal itu disebabkan oleh beberapa aturan yang harus dituruti selama PPKM darurat berlangsung. Adapun beberapa aturan tersebut adalah:
- Mall wajib tutup selama PPKM darurat berlangsung.
- Toko kelontong dan supermarket hanya boleh beroperasi sampai jam 8 malam, serta hanya boleh menampung maksimal 50 persen dari kapasitas.
- Tempat makan hanya boleh menerima pesanan delivery atau take away.
Tips Jualan untuk Pelaku UMKM di Masa PPKM Darurat Jawa Bali
Masa PPKM seperti sekarang mau tak mau membuat pihak UMKM mesti beradaptasi. Terutama, jika mereka ingin tetap mendapatkan penghasilan.
Salah satu bentuk adaptasi yang bisa dilakukan adalah mengubah strategi penjualan produk. Dengan menyesuaikan strategi penjualan, pelaku UMKM bisa tetap mendapatkan uang, kendati tengah berada dalam masa PPKM darurat Jawa Bali.
Dibawah ini, ada beberapa tips jualan yang tepat untuk para pelaku UMKM. Beberapa tips tersebut sangat cocok diterapkan di masa PPKM seperti sekarang. Berikut tim BukuWarung berikan untuk semua Juragan:
1. Utamakan Menjual Barang yang Amat Dibutuhkan
Selama PPKM berlangsung, disarankan untuk menjual barang-barang yang tengah dibutuhkan. Semisal makanan, pakaian, ataupun masker. Barang-barang semacam itu kini tengah dicari oleh masyarakat.
Selain berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar, melakukan tips semacam ini juga bisa membantu masyarakat di luar sana. Terutama, saat mereka hendak membutuhkan barang-barang yang telah kami sebutkan.
Baca juga: Ide Usaha Makanan Ringan
2. Maksimalkan Jualan Anda di Tokoko.id
Agar barang yang dijual makin laku dan bisa menjangkau banyak orang, usahakan untuk membuat toko online. Toko online sendiri bisa menjadi etalase bagi para pelaku UMKM untuk memajang barang-barang yang dijual.
Pastikan setiap barang yang dipasang diberi deskripsi yang lengkap. Mulai dari spesifikasi barang hingga harganya. Hal itu dilakukan agar pembeli mendapatkan informasi yang jelas soal barang-barang tersebut.
Adapun salah satu yang direkomendasikan adalah Tokoko.id. Produk buatan BukuWarung yang tergolong amat mudah untuk diakses.
Disana, Anda bisa membuat toko online hanya 15 detik saja. Anda pun bisa memasukkan foto dan data produk Anda dengan mudah. Semua jenis usaha bisa diakomodasi oleh Tokoko.id.
Setelah jadi, Anda bisa membagikan daftar produk Anda dalam format link. Link tersebut nantinya bisa Anda bagikan ke semua sosmed yang Anda punya. Mulai dari Instagram, Facebook, hingga WhatsApp.
Kelebihan tersebut nantinya bikin pelanggan bisa dengan mudah membeli produk Anda, tanpa perlu mengakses terlebih dulu Tokoko.id. Cukup menguntungkan, bukan?
Produk dari BukuWarung ini bisa Anda pakai secara gratis, sehingga Anda pun bisa menghemat keuangan Anda. Selain bisa diakses lewat PC, Tokoko.id juga telah tersedia dalam bentuk aplikasi yang bisa diunduh di sini.
Baca juga: Cara Membuat Toko Online Cuma 15 Detik
3. Gunakan Media Sosial
Selain situs marketplace, media sosial adalah alat lainnya yang bisa dipakai. Instagram, WhatsApp, Tiktok dan Facebook adalah beberapa media sosial yang direkomendasikan.
Dibanding marketplace, media sosial sebetulnya lebih mudah diakses. Sebab, semua orang pasti punya media sosial, sedangkan marketplace tidak semua orang akan mengaksesnya.
Rajin-rajinlah mempromosikan produk di media sosial, agar bisa mendapatkan perhatian orang banyak. Sebagai saran, lakukanlah promosi tiga kali dalam sehari, mulai dari pagi, siang, hingga malam.
Seimbangkan pula dengan membuat postingan yang bermanfaat. Seperti tips dan trik atau manfaat suatu barang. Pastikan postingan tersebut masih relevan dengan barang yang tengah dijual.
Hindari melakukan spam, baik lewat kolom komentar maupun DM media sosial. Melakukan hal semacam itu bukannya membuat produk terjual, namun malah mengurangi reputasi pelaku UMKM.
Baca juga: Cara Membuat Iklan di Facebook
4. Tingkatkan Kualitas Produk
Selama melakukan promosi, pelaku UMKM juga wajib melakukan peningkatan kualitas pada produk yang dijual. Hal ini dilakukan agar pelanggan tetap puas membeli produk pelaku UMKM.
Pastikan peningkatan kualitas produk mencakup semua aspek. Mulai dari kebersihan produk, hingga pengemasan produk itu sendiri.
5. Turunkan Sedikit Harga Produk
Walau mungkin berat dilakukan, tips jualan ini tetap layak dilakukan apalagi di masa PPKM darurat Jawa Bali seperti sekarang. Mungkin awalnya akan terasa berat di awal saat melakukan tips ini. Namun, tips ini punya beberapa potensi baik yang bisa pelaku UMKM rasakan.
Sedikit menurunkan harga jual akan membuat pembeli lebih mudah mendapatkan barang yang dijual pelaku UMKM. Sebagaimana yang kita tahu, masa-masa PPKM seperti sekarang membuat orang tidak memiliki banyak uang untuk belanja.
6. Tingkatkan Pelayanan
Tak hanya kualitas, pelayanan pun juga perlu ditingkatkan. Selain membuat pembeli puas, meningkatkan pelayanan juga akan membuat pelaku UMKM mampu mengirimkan produknya dengan lebih baik.
Salah satu upaya peningkatan pelayanan adalah membuat pelayanan secepat mungkin, agar barang bisa segera sampai ke pelanggan. Selain itu, cobalah lebih ramah ke pelanggan agar mereka makin nyaman dan loyal kepada pelaku UMKM.
7. Kasih Bonus Kepada Pelanggan
Bila memungkinkan, jangan ragu untuk memberikan bonus kepada pelanggan. Entah itu dalam bentuk diskon, maupun giveaway. Walau terdengar klise, cara semacam ini bisa menarik pelanggan baru, serta membuat pelanggan lama makin betah membeli produk Anda selaku pelaku UMKM.
Rekomendasi Produk yang Bisa Dijual Saat PPKM Darurat Jawa Bali
Sebelum artikel ini ditutup, kami akan memberi beberapa rekomendasi produk yang bisa dijual. Terutama di masa PPKM darurat Jawa Bali seperti sekarang. Barang-barang yang kami sebutkan nanti kami pilih lantaran barang-barang itu kini tengah dibutuhkan.
Adapun barang-barang tersebut adalah:
1. Makanan dan Minuman
Baik selama pandemi maupun PPKM, kebutuhan makanan dan minuman masihlah tergolong tinggi. Beragam jenis makanan dan minuman bisa dijual. Baik itu makanan dan minuman olahan, maupun frozen food. Apapun makanan dan minuman yang dijual, pastikan agar dikemas dengan baik serta higienis, agar pembeli tertarik untuk membeli.
2. Produk Kesehatan
Produk kesehatan juga masih tetap dibutuhkan, apalagi di masa-masa PPKM darurat Jawa Bali seperti sekarang.Hand sanitizer dan masker adalah dua contoh produk kesehatan yang paling sering dicari.
Hand sanitizer sangat berguna untuk kebersihan masyarakat selama PPKM di rumah. Adapun masker masih tetap dibutuhkan bagi mereka yang harus keluar rumah di masa-masa PPKM.
3. Tanaman Hias dan Perlengkapan Dekorasi Rumah
Kegiatan berkebun sepertinya masih akan dilakukan oleh masyarakat. Terlebih di masa PPKM darurat seperti sekarang. Maka tak heran, tanaman hias menjadi salah satu produk yang laku untuk dijual. Mulai dari bonsai hingga jenis tanaman bunga bisa menjadi tanaman hias yang layak jual.
Dekorasi rumah adalah produk lainnya yang tak kalah menarik untuk dijual. Produk ini lazim dipakai untuk memperindah interior rumah, atau bahkan dijadikan tempat menaruh tanaman hias. Adapun dekorasi rumah yang paling laku dijual adalah dekorasi kayu yang unik dan terjangkau dari segi harga.
4. Produk Kecantikan
Kalau yang satu ini banyak digemari oleh konsumen perempuan. Kendatipun ruang gerak mereka terbatas selama PPKM, mereka tetap butuh produk kecantikan agar tubuh dan kulit mereka tetap terjaga. Salah produk kecantikan yang paling laku adalah skin care.
PPKM darurat Jawa Bali membuat pelaku UMKM mesti lebih kreatif dalam menjual produknya. Dengan begitu, mereka bisa tetap mendapatkan keuntungan, walau ruang gerak mereka terbatas akibat diberlakukannya PPKM darurat.