Bingung perbedaan reseller dan dropship? ⏩ Simak perbedaanya berikut ini. ✅ Perbedaan Dropship dan Reseller serta keuntungannya.
Bisnis toko online sudah berkembang di Indonesia sejak beberapa tahun lalu. Hal ini sejalan dengan perkembangan gadget dan internet.
Dalam bisnis toko online terdapat dua istilah penting yang mungkin sering Anda dengar, yaitu reseller dan dropship.
Kedua istilah tersebut mengacu pada aktivitas penjualan barang yang berasal dari supplier.
Meskipun sudah populer, masih banyak orang yang salah paham akan makna reseller dan dropship.
Baca terus artikel ini untuk memahami perbedaan antara keduanya dan mana yang lebih menguntungkan.
Daftar Isi
Pengertian Reseller
Reseller adalah penjual yang menjualkan barang orang lain. Sebagai reseller, biasanya Anda harus menyetok barang tersebut.
Umumnya, pemilik toko memberikan harga khusus untuk reseller. Lalu reseller menjual kembali barang tersebut dengan harga yang baru.
Anda tentu bisa menebak dari mana datangnya keuntungan reseller? Ya benar, selisih antara harga supplier dengan harga beli pelanggan yang menjadi profit bagi reseller.
Jadi, untuk menjadi reseller dari sebuah toko, Anda perlu melakukan pendaftaran atau perjanjian terlebih dahulu dengan pemiliknya. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan harga khusus.
Sudah paham tentang apa itu reseller? Mari beralih ke pembahasan dropship.
Pengertian Dropship
Dropship adalah sistem jualan online namun kamu sebagai dropshipper tidak perlu menyimpan stok barang. Jadi kamu hanya cukup meminta supplier untuk mengirimkan barang orderan customer kita.
Pemilik toko yang akan mengirimkan produk kepada pembeli. Sehingga dropshipper tidak perlu repot packing dan kirim barang.
Kemungkinan besar, keuntungan yang didapat dari sistem dropship lebih kecil dibandingkan reseller.
Perlu diketahui juga, dari kedua bisnis ini, baik dropship maupun reseller, keduanya sangat cocok bagi Anda yang bingung mencari ide bisnis sampingan, maupun ide bisnis rumahan.
Sudah paham dengan pengertian dropship dan reseller, bukan? Mari simak keuntungan dari kedua jenis usaha ini.
Keuntungan Dropship
- Stok produk atau barang dagangan ditangani langsung oleh supplier atau pemilik toko. Anda tak perlu pusing memikirkan kondisi stok dan lain sebagainya.
- Pengemasan produk juga dilakukan oleh pemilik toko. Anda tidak perlu menyediakan alat dan bahan untuk mengemas produk. Anda juga tak perlu datang ke agen ekspedisi untuk mengirimkan produk kepada pembeli.
- Apabila produk yang ditawarkan tidak laku terjual, Anda tak mengalami kerugian. Di sistem dropship, Anda hanya perlu menawarkan produk tanpa mengeluarkan modal. Sehingga Anda bisa terhindar dari kata rugi.
- Sistem dropship tak mengharuskan Anda memiliki barang di tangan. Pemrosesan pesanan pembeli, pengemasan, dan pengiriman dilakukan oleh supplier. Oleh karena itu, Anda bisa mendaftar menjadi dropshipper di banyak toko sekaligus.
- Transaksi berlangsung antara pembeli dengan supplier langsung. Dropshipper sama sekali tidak menangani masalah keuangan, sehingga tak perlu melakukan pembukuan atau pencatatan lainnya.
Keuntungan Reseller
- Anda bebas mengatur harga jual sesuai dengan keinginan. Sehingga besarnya keuntungan atau profit bisa Anda atur sesuai keinginan.
- Dapat menjual produk di luar marketplace atau toko online yang dimiliki oleh supplier. Anda bisa menjualnya secara langsung kepada kerabat dan teman di sekitar Anda.
- Sebagai seorang reseller, Anda diharuskan untuk memberi produk terlebih dahulu sebelum menjualnya kepada konsumen. Oleh sebab itu, Anda memerlukan catatan stok produk serta pembukuan keuangan.
Karena reseller membutuhkan pencatatan keuangan yang baik, Anda bisa simak artikel cara pengelolaan keuangan usaha kecil.
Dan untuk memudahkan pencatatan keuangan bisnis, Anda bisa gunakan aplikasi pencatat keuangan BukuWarung.
Aplikasi ini praktis dan sangat mudah digunakan, Anda bisa dengan mudah mencatat pengeluaran, pemasukan hingga utang piutang secara detail hanya dengan menggunakan smartphone.
Mau tidak mau, Anda harus belajar ilmu akuntansi sederhana untuk menjalankan bisnis ini. Jangan sampai Anda menjalankan bisnis tanpa memiliki catatan seperti ini.
- Terhindar dari komplain pembeli akibat kondisi barang yang tidak sesuai foto. Karena Anda sudah membeli barang terlebih dahulu, tentu Anda memiliki foto yang real. Jadi, sangat kecil kemungkinan Anda mendapatkan protes dari pelanggan.
- Lebih memahami spesifikasi dan kondisi produk secara lebih detail. Lagi-lagi Anda bisa mendapatkan keuntungan seperti ini karena sudah membeli dan memegang produk sebelum menjualnya kembali.
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Dilihat dari penjelasan di atas, baik reseller atau dropship memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Akan sangat sulit menentukan mana yang lebih menguntungkan di antara keduanya. Risiko yang harus ditanggung juga sama besarnya.
Kebanyakan orang lebih berminat untuk menjalankan bisnis online sebagai dropshipper.
Mengapa demikian?
Alasannya ternyata sangat sederhana yaitu tak perlu mengurus stok serta catatan keuangan. Karena itu bisnis dropship juga bisa dikatakan sebagai bisnis yang cocok untuk mahasiswa.
Meskipun lebih sederhana dan cenderung tidak merepotkan, menjadi seorang dropshipper juga harus mampu menarik calon konsumen.
Anda harus benar-benar memiliki strategi pemasaran yang tepat agar orang tertarik dan membeli produk Anda.
Pendapatan seorang dropshipper akan sangat bergantung pada kuantitas produk yang berhasil terjual. Oleh sebab itu, strategi marketing yang digunakan harus bagus.
Kalau Anda ingin menjalankan bisnis reseller karena dapat menentukan jumlah keuntungan sendiri juga tidak masalah.
Jangan lupa untuk membuat pembukuan menggunakan aplikasi BukuWarung. Berkat aplikasi yang satu ini, Anda tak perlu lagi membuat pembukuan secara manual.
Sampai di sini, apakah Anda sudah membuat keputusan? Baik menjadi seorang reseller atau dropshipper, keduanya sama-sama menguntungkan.
Pilihan kembali lagi pada diri Anda. Apa pun pilihan Anda, sebaiknya mulailah usaha tersebut sekarang juga.