Bisnis kapulaga bisa untuk hingga ratusan juga. ⏩ Berniat mencoba? Simak disini. ✅ Cara Berbisnis Kapulaga agar Berbuah Lebat.
Rempah-rempah merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia yang mahal harganya.
Sehingga salah satu peluangnya ialah berbisnis kapulaga, karena saat ini kapulaga menjadi salah satu dari rempah paling mahal yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Bisnis kapulaga belakangan ini mulai naik daun karena harganya melejit. Harganya tinggi karena permintaan pasar tinggi, sedangkan jumlah kapulaga tak terlalu banyak.
Padahal rempah yang satu ini sangat mudah dibudidayakan. Selain itu bisnis kapulaga juga salah satu bisnis yang cocok untuk pensiunan.
Jadi, penasaran dengan bisnis kapulaga? Simak penjelasan dari BukuWarung berikut ini.
Cara Bisnis Kapulaga Agar Berbuah Lebat
Sebelum ke cara bisnis kapulaga, Anda bisa simak dulu video dari salah satu pelaku budidaya kapulaga ini. Di video tersebut beliau menjelaskan cara pembibitan hingga panen dari kapulaga.
Ikuti beberapa cara ini agar tanaman kapulaga yang Anda budidayakan dapat berbuah dengan lebat dan memberikan keuntungan maksimal.
1. Syarat Tumbuh Tanaman Kapulaga
Hal pertama yang wajib untuk Anda perhatikan adalah syarat tumbuh dari tanaman kapulaga. Sebenarnya, kapulaga bukanlah tanaman yang sulit untuk dirawat.
Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya kapulaga bisa tumbuh.
- Lahan yang dipakai untuk menanam kapulaga harus berada di ketinggian 300 hingga 500 mdpl.
- Media tanah untuk menanam kapulaga harus gembur dan memiliki kandungan zat hara yang melimpah.
- Lahan memiliki sistem pembuangan air atau drainase yang baik agar air tidak menggenang.
- pH tanah untuk membudidayakan kapulaga yaitu 5,6 hingga 6,8.
- Jenis tanah sebaiknya pedosolik merah kuning atau latosol.
- Curah hujan tidak kurang dari 2500 mm atau lebih dari 4000 mm per tahun.
- Tersedia tanaman pelindung untuk mengayomi tanaman kapulaga agar tidak terkena cahaya langsung.
Jadi, jika mungkin di rumah Anda terdapat lahan kosong dan memenuhi kriteria di atas, mungkin bisa dicoba, dan bisnis kapulaga juga nantinya bisa dikatakan sebagai ide usaha rumahan.
2. Pengolahan Lahan
Setelah memahami syarat-syarat agar tanaman kapulaga bisa tumbuh, Anda sebaiknya mempelajari cara pengolahan lahan.
Lahan yang akan dipakai untuk menanam kapulaga harus memiliki naungan karena tanaman ini hanya membutuhkan 30% hingga 70% sinar matahari.
Oleh sebab itu, kapulaga ditanam dengan sistem tumpang sari atau tumpang sela di kebun kopi atau sengon.
Persiapkan lahan tanam dengan cara dicangkul. Proses ini membuat tanah menjadi lebih gembur dan cocok dengan syarat tumbuh tanaman kapulaga yang telah disebutkan sebelumnya.
Buat lubang untuk memasukkan bibit pada tanah yang telah dicangkul.
3. Persiapan Bibit
Bibit kapulaga terdiri dari berbagai macam jenis, misalnya biji, akar, dan anakan atau tunas. Bibit dengan tunas memiliki harapan hidup yang lebih besar dibanding dua jenis bibi lainnya.
Selain itu, waktu yang diperlukan untuk tumbuh pun lebih cepat dibandingkan biji dan akar.
Jumlah bibit yang harus disiapkan adalah dua kali lipat dari jumlah lubang yang ada. Sebab satu lubang bisa diisi 2 bibit.
Ada baiknya Anda memiliki kenalan supplier bibit kapulaga untuk mendapatkan harga bibit terbaik.
Jangan lupa juga, setiap pengeluaran dari usaha Anda, ada baiknya dicatat, karena nantinya akan mempengaruhi pengelolaan keuangan usaha Anda.
Agar pencatatan keuangan usaha Anda lebih mudah, Anda bisa gunakan aplikasi BukuWarung. Kenapa? Karena praktis, Anda tinggal gunakan smartphone Anda untuk mencatat semua keuangan usaha Anda.
4. Penanaman Bibit Kapulaga
Penanaman sebaiknya dilakukan di awal musim hujan agar lebih cepat tumbuh. Anda pun tidak perlu melakukan penyiraman karena tanah mengandung banyak air di musim penghujan.
Sebelum bibit dimasukkan, lubang tanam sebaiknya diberi pupuk terlebih dahulu. Tujuan utamanya adalah supaya tanaman kapulaga mendapatkan zat hara yang cukup untuk tumbuh.
5. Perawatan Budidaya Kapulaga
Ada beberapa tahap perawatan yang perlu Anda lakukan selama membudidayakan kapulaga.
Pertama, lakukan penyulaman atau penanaman kembali bila ada bibit yang mati atau gagal tumbuh. Siangi area di sekitar tanaman kapulaga untuk mencegah adanya rumput dan gulma lain.
Lakukan penggemburan ulang tanah di sekitar tanaman kapulaga setiap tiga bulan sekali. Penggemburan selanjutnya disusul dengan pemberian pupuk agar tanaman tetap subur.
6. Pemanenan Budidaya Kapulaga
Panen pertama kapulaga dapat dilakukan ketika tanaman telah mencapai usia 3 tahun.
Anda bisa panen 1 minggu sekali hingga usia kapulaga mencapai 10 atau 15 tahun. Setelah mencapai usia maksimal, Anda bisa mengganti dengan bibit tanaman baru.
7. Keuntungan Sistem Tumpang Sela
Bisnis kapulaga dengan sistem tumpang sela memberikan beberapa keuntungan kepada petani, antara lain:
- Tanaman utama berperan sebagai naungan, jadi tak perlu menyiapkan lagi.
- Ada pupuk alami yang terbentuk dari daun tanaman utama yang berguguran.
- Minim gulma atau penyakit
- Perawatan tanaman utama dan kapulaga bisa dilakukan bersamaan.
- Hasil yang didapatkan menjadi lebih banyak karena menanam dua jenis tanaman sekaligus dalam satu lahan.
Jenis Kapulaga Terbaik
Kapulaga termasuk ke dalam kelompok tanaman jahe. Namun, kapulaga bukan dimanfaatkan umbinya, melainkan bijinya.
Awalnya, Kapulaga dikenal di India karena menjadi campuran untuk masakan di sana. Seiring berjalannya waktu, kapulaga mulai dibudidayakan di Sri Lanka dan Thailand.
Rempah jenis ini baru dibudidayakan di Indonesia sejak 34 tahun lalu, tepatnya pada 1986.
Jenis kapulaga yang dibudidaya ada dua jenis yaitu Malabar dan Mysore. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Lihat pada tabel di bawah.
Jenis kapulaga | Malabar | Mysore |
Bentuk biji | Agak lonjong | Lebih bulat |
Bentuk tandan bunga | Sejajar | Tegak |
Cita rasa | Kurang sedap | Lebih sedap |
Selama ini, petani kapulaga lebih banyak menanam jenis Malabar. Padahal, Mysore lebih disukai karena rasanya lebih sedap. Jadi, kalau Anda ingin memulai budidaya kapulaga, sebaiknya pilih jenis Mysore saja.
Bisnis kapulaga sangat menguntungkan apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Jangan setengah-setengah jika Anda ingin terjun dalam sebuah bisnis.
Lakukan persiapan dan perencanaan terlebih dahulu sebelum memulai sebuah bisnis baru.